Untukmu yang saat ini sedang menjalankan program diet, pasti sudah tidak asing lagi dengan program Intermittent Fasting. Ini merupakan diet puasa yang yang dijalankan pada waktu tertentu.
Meskipun metode diet ini dinyatakan aman, tapi kita tahu bahwa setiap metode diet tentu memiliki efek samping. Berikut ini efek samping dari Intermittent Fasting yang perlu kamu ketahui, yaitu :
Rasa lapar yang ektrem.
Ini efek samping yang paling umum ketika kita mengurangi asupan kalori dalam jangka waktu tertentu, dimana kita mengalami peningkatan rasa lapar. Walaupun begitu tubuh akan secara bertahap menyesuaikan diri dengan metode ini.
Sakit kepala dan pusing.
Ini juga termasuk efek samping yang umum dan biasanya terjadi beberapa hari pertama. Tapi hal ini biasanya terjadi pada orang yang sering mengalami sakit kepala cenderung mengalami sakit kepala saat berpuasa daripada mereka yang tidak.
Meningkatkan sensitivitas insulin.
Setiap kali kita makan, tubuh akan melepaskan hormon insulin untuk memindahkan gula dari aliran darah ke sel Anda untuk energi. Tetapi orang dengan pradiabetes tidak merespons insulin dengan baik sehingga kadar gula darahnya tetap tinggi. Meningkatkan waktu di antara waktu makan dapat membantu karena tubuh Anda melepaskan lebih sedikit insulin. Hanya saja, orang yang sedang dalam pengobatan ketergantungan insulin harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengikuti IF karena dapat mempengaruhi keefektifan pengobatan mereka.
Masalah pencernaan.
Ketika menjalankan metode ini kita mungkin akan mengalami beberapa masalah pada pencernaan yaitu sembelit, diare, mual, dan kembung. Hal ini dikarenakan berkurangnya asupan makanan yang dapat berdampak negatif pada pencernaan, sehingga menyebabkan sembelit dan efek samping lainnya. Ditambah lagi, perubahan pola makan yang dapat menyebabkan kembung dan diare. Dehidrasi dan efek samping umum lainnya juga dapat memperburuk sembelit. Itu sebabnya penting bagi kita tetap terhidrasi dengan baik saat menjalankan metode diet ini dan memilih makanan padat nutrisi yang kaya serat yang dapat mencegah sembelit.
Gangguan suasana hati.
Saat gula darah kita rendah itu bisa memicu rasa kesal dan membuat kita lebih mudah marah. Dimana hal ini terjadi selama periode pembatasan kalori atau selama periode puasa.
Mudah lelah.
Saat menjalan metode diet ini kita akan mudah merasa lelah dan tidak berdaya akibat gula darah rendah. Selain metode ini membuat beberapa orang mengalami gangguan tidur.
Bau mulut.
Saat menjalankan metode diet puasa ini kita akan mengalami masalah bau mulut yang disebabkan oleh kurangnya aliran air liur dan munculnya aseton dalam napas. Aseton adalah produk sampingan dari metabolisme lemak, sehingga meningkatkan darah dan napas selama puasa.