Berikut ini bacaan niat dan keutamaan pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilakukan setiap pertengahan bulan. Ibadah puasa Ayyamul Bidhdilaksanakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam penanggalan Hijriyah.
Awal bulan Rajab tahun ini jatuh pada 3 Februari 2022, sehingga penghitungan Puasa Ayyamul Bidh tidak sesuai tanggal masehi. Bulan ini pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh jatuh pada 15, 16, dan 17 Februari 2022. Adapun rincian jadwalnya sebagai berikut:
13 Rajab 1443 H (15 Februari 2022) 14 Rajab 1443 H (16 Februari 2022) 15 Rajab 1443 H (17 Februari 2022)
Puasa Ayyamul Bidh dapat disebut sebagai puasa hari hari putih ( ayyamul bidh ), karena pada tanggal pelaksanaannya bertepatan dengan fase Bulan ketika bersinar paling terang. Melaksanakan puasa sunah ayyamul bidh dapat mendatangkan pahala tambahan bagi seorang muslim. Lalu, bagaimana bacaan niat puasa ayyamul bidh?
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala. “Saya niatpuasapada hari hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Sementara keutamaanPuasaAyyamul Bidh, dikelaskan dalam hadist sahih: صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah sepertipuasasepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).
Berikut ini keutamaan puasa ayyamul bidh, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum . Puasa ayyamul bidh adalah puasa sunah yang pelaksanaannya selama tiga hari pada pertengahan bulan. Nilai utama dari pelaksanaan puasa sunah ini adalah ganjaran yang diperoleh seseorang yang melaksanakannya.
Puasa ayyamul bidh selama tiga hari yaitu seolah seseorang telah berpuasa sepanjang masa jika melakukannya rutin setiap bulan. Rasulullah menyampaikan dalam sebuah hadist, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih). Puasa sunah ayyamul bidh termasuk anjuran Rasulullah kepada umat Islam yang ingin memperoleh ganjaran besar.
Rasulullah menganjurkan agar puasa sunah ini tidak ditinggalkan selama seseorang hidup. Anjuran Rasulullah tak lain agar umat Islam memperoleh manfaat baik di dunia maupun di akhirat dengan melaksanakan ibadah puasa sunah ayyamul bidh. Melakukan puasa sunah ayyamul bidh merupakan kebiasaan Rasulullah yang tidak ditinggalkan selama beliau hidup.
Mu'adzah al Adawiyah RA bercerita, ia pernah bertanya pada Aisyah RA, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?" "Benar," jawab Aisyah.
Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?" "Tak peduli bulan yang mana saja," jawab Aisyah (HR. Muslim). Maknanya, seseorang telah mengikuti kebiasaan Rasulullah yang mulia yaitu dengan melaksanakan puasa sunah ayyamul bidh.
Ibadah yang dapat dilakukan oleh umat Islam di manapun dan kapanpun adalah berpuasa. Puasa sunah ayyamul bidh dapat menjadi jembatan bagi seorang muslim yang ingin beribadah tak mengena tempat dan waktu. Rasulullah telah memberi contoh dengan tidak pernah meninggalkan puasa sunah ayyamul bidh hingga akhir hayatnya.
Beliau tetap melaksanakan puasa ayyamul bidh dalam keadaan apapun. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.