Oknum guru ngaji pelaku pelecehan 2 kakek di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memberikan pengakuannya. Ia berdalih, nekat beraksi lantaran mendapatkan wangsit. "Melakukan itu di rumah. Saya dapat wangsit di mimpi untuk (melakukan) itu," ucap PUR (42) di Unit PPA Polres Garut, Sabtu (21/5/2022).
Saat dihadirkan di hadapan awak media, PUR hanya tertunduk. Dia sesekali meringis lalu menangis menyesali perbuatannya. PUR diketahui pernah hidup normal dan memiliki seorang istri.
Saat ditanyai mengenai kasus yang menjeratnya, ia semakin tertunduk dan menutup kedua matanya. "Saya sangat menyesal," ujarnya. Dari hasil penyelidikan polisi, PUR ternyata sudah dua kali melakukan perbuatan cabul terhadap masing masing korban.
Korban enggan terbuka kepada keluarganya lantaran merasa ketakutan. PUR dikenal sebagai guru ngaji di kampung halamannya yang juga memiliki banyak jemaah, anak anak dan orang tua. Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengimbau masyarakat yang menjadi korban guru ngaji cabul yakni PUR segera melaporkan ke polisi.
PUR, warga Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga tidak hanya mencabuli dua orang kakek masing masing berumur 70 dan 79 tahun itu. Polisi saat ini masih mendalami kasus tersebut. Kemungkinan ada korban lain dari kelakuan guru ngaji yang terkenal di kampungnya itu. "Kami mewanti wanti kepada masyarakat yang menjadi korban dari PUR ini, agar melaporkan ke pihak yang berwajib, baik Polsek Banjarwangi atau ke Polres Garut," ujar Wirdhanto kepada awak media, Senin (23/5/2022).
Sebelumnya, PUR ditangkap di kediamannya setelah satu keluarga korban melapor ke polisi. Kelakuan bejat PUR itu dilakukan pada tahun 2021. Namun korban ketakutan hingga tidak mau terbuka kepada keluarganya.
Tetapi belakangan, satu korban berani terbuka lalu kasus itu pun mencuat ke publik.