Korea Utara telah menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam ke laut lepas Pantai Timur Semenanjung Kores. Ini diungkapkan Militer Korea Selatan dan Jepang, yang dilaporkan BBC, Sabtu (6/5/2022). Jika dikonfirmasi, maka hal itu akan menjadi yang terbaru dari serangkaian uji coba rudal oleh Pyongyang.
Penembakkan rudal balistik terjadi hanya beberapa hari sebelum pelantikan Presiden baru Korea Selatan, Yoon Suk yeol. Ia telah bersumpah untuk mengambil sikap tegas dengan Korea Utara. Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menyebut bahwa peluncuran itu sebagai ancaman yang tidak dapat diterima masyarakat Internasional.
Menteri Nobuo Kishi juga mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang akan terus memperkuat kemampuan pertahanan secara drastis, setelah unjuk kekuatan yang dilakukan Korea Utara ini. Rudal balistik Korea Utara Pada Jumat (7/5?2022), Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa KoreaUtara dapat bersiap untuk melakukan uji coba senjata nuklir, yang pertama dalam lima tahun.
Wartawan BBC Jean Mackenzie di Seoul mengatakan waktu peluncuran terbaru sangat signifikan dan memberi tekanan pada pemimpin Korea Selatan yang baru. Yoon Suk yeol akan dilantik pada Selasa (10/5/2022) dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Seoul pada 21 Mei. Sumber intelijen AS dan Korea Selatan percaya uji coba nuklir Korea Utara bisa terjadi di antara dua peristiwa itu.
Bulan lalu, pemimpin KoreaUtara Kim Jong Un berjanji untuk meningkatkan program senjata nuklir negaranya. Dia berbicara di parade militer besar untuk menandai ulang tahun berdirinya angkatan bersenjata, di mana rudal balistik antarbenua yang dilarang, ditampilkan.